Sunday, May 20, 2012

tulisan5


Zaman Kerajaan Mesir Pertengahan
   Kerajaan Mesir terpecah belah akibat terjadinya pertentangan dan persaingan antara kaum bangsawan feodal. Persaingan dan pertentangan ini berhasil diatasi dan dipersatukan oleh raja dari kerajaan Thebe yang bernama Firaun Sesostris III (± 1880 SM). Bahkan raja ini berhasil memperluas wilayahnya kedaerah Nubia.
   Firaun Sesostris III berhasil memerintah kerajaan Mesir dengan baik. Perdagangan Mesir dengan daerah-daerah disekitar Laut Merah berkembang dan bertambah ramai, sehingga kesejahteraan rakyat meningkat.
   Setelah masa pemerintahan Raja Sesostris III terdapat beberapa raja terkenal yang pernah memerintah Mesir, diantaranya Firaun Amenemhet III (± 1800 SM). Namun, setelah Raja Amenemhet III meninggal muncul bangsa-bangsa Asia yang disebut bangsa Hyksos yang menyerang dan menguasai Mesir.
   Bangsa Mesir tidak ingin dikuasai Bangsa Hyksos sehingga melakukan perlawanan dipimpin Firaun Ahmosis I dari Kerajaan Thebe. Bangsa Hyksos berhasil diusir dan ibukota Awaris direbut kembali. Berdirilah Kerajaan Mesir Baru.
   Di bawah pemerintahan Firaun Thutmosis III (1500-1447 SM) Babylonia, Assyria, Cicilia, Cyprus tunduk dibawah kekuasaan Mesir. Berikut raja-raja Kerajaan Mesir Baru setelah Thutmosis III meninggal:
·                  Amenhotep II (1447-1420 SM), berkuasa menggantikan Thutmosis III.
·                  Firaun Thutmosis IV, ia menjalin persahabatan dengan Firaun Mitanni dan Babylonia untuk mempertahankan wilayah kekuasaan Mesir yang luas.
·                  Amenhotep IV, ia membawa kepercayaan yang bersifat monotheis sehingga ditentang oleh para pendeta dari agama Amon yang bersifat Polytheis. Untuk menghindari pertentangan, ia memindahkan ibu kota dari Thebe ke Al Amarna.
·                  Firaun Tut-Ankh-Amon, pada masa pemerintahannya Kerajaan Mesir mengalami kemunduran dan terpecah menjadi kerajaan-kerajaan kecil.
·                  Firaun Haremheb, ia berhasil mempersatukan kembali kerajaan-kerajaan Mesir yang telah terpecah belah.
·                  Firaun Ramses II, ia memperluas Kerajaan Mesir hingga ke wilayah Palestina. Ia juga mengalahkan bangsa Hittit yang mengacau di Asia Barat.
·                  Firaun Ramses III, raja terakhir Kerajaan Mesir. Setelah ia meninggal, Mesir mengalami kemunduran dan dikuasai bangsa asing.

Kepercayaan.
   Masyarakat Mesir Kuno percaya dan memuja banyak dewa (polytheisme). Dewa yang dipuja itu ada yang khusus milik masyarakat desa, daerah atau kota, bahkan ada dewa yang dihormati oleh seluruh bangsa Mesir.
   Dewa-dewa yang dipuja bangsa Mesir diantaranya:
ü   Dewa Osiris sebagai dewa tertinggi.
ü   Dewa Thot (dewa pengetahuan).
ü   Dewa Anubis (dewa berkepala anjing) sebagai dewa kematian.
ü   Dewa Apis berwujud Sapi.
ü   Dewa Ra (Dewa Matahari) dan kemudian menjadi Dewa Amon-Ra (Dewa Bulan Matahari.

Peninggalan Kebudayaan.
   Pada awalnya huruf hieroglyph merupakan huruf gambar. Dari huruf hieroglyph muncul tulisan baru yang disebut hierotis yang dipergunakan oleh para pendeta Mesir untuk keperluan keagamaan dan huruf demotis yang dipergunakan oleh rakyat.

a.           Tulisan Hieroglyph.
         Hurup Hieroglyph itu dipergunakan terus menerus hingga sampai abad ke-5 sesudah Masehi. Akan tetapi, karena kepercayaan masyarakat Mesir ditindas bangsa Romawi, maka para pendeta tidak sempat lagi mempelajari huruf hieroglyph sehingga akhirnya dilupakan oleh orang Mesir.
b.           Piramida
         Kira-kira tahun 3000 SM, Raja-raja Mesir mulai membangun piramida-piramida. Piramida yang paling besar adalah piramida Raja Chufu (Cheops). Tinggi piramida mencapai 137 meter dan didepannya terdapat patung Sphinx.
c.            Ilmu Hitung
         Pada awalnya masyarakat Mesir menggunakan ilmu hitung yang sangat sederhana, khususnya penambahan dan pengurangan. Selanjutnya, dikembangkan perkalian dan pembagian. Pengetahuan ilmu ukur (geometri) mereka telah mencapai tingkat keahlian yang cukup mengagumkan. Kepandaian mereka dapat dipergunakan untuk menghitung isi piramida, silinder dan bahkan isi dari belahan bumi ini.
d.           Sphinx
         Sphinx adalah patung seekor singa berkepala manusia yang didirikan didepan sebuah piramida. Sphinx merupakan lambing kekuasaan dan pemerintahan dari seorang raja Mesir yang dimakamkan pada piramida itu. Kepala Sphinx merupakan lambang kebijaksanaan dan badan Sphinx merupakan lambang kekuatan dari raja yang memerintah.
e.           Obelisk
         Obelisk adalah sebuah tugu batu yang didirikan oleh masyarakat Mesir untuk memuja Dewa Amon-Ra (Bulan-Matahari).
f.             Mummi
         Mummi adalah mayat atau jenazah para raja atau bangsawan yang diawetkan. Pembuatan mummi ini didasarkan pada kepercayaan masyarakat Mesir bahwa jiwa orang yang telah meninggal akan tetap hidup terus dan berada pada badan jasmaninya apabila badan jasmaninya tidak rusak.
g.           Kota-kota kuno di Mesir
         Kota-kota kuno di Mesir sangat erat hubungannya dengan kekuasaan raja-raja Mesir Kuno. Kota-kota tersebut diantaranya:
Ø  Kota Gizeh, dikota ini terdapat bangunan piramida yang terbesar dan terkenal, yaitu piramida Raja Cheops, yang memiliki ketinggian 137 meter. Disamping itu ditemukan juga bangunan Sphinx dan bangunan istana raja.
Ø  Kota Deir el Bahri, di kota ini ditemukan bangunan tempat pemujaan masyarakat Mesir seperti Kuil Dewa Amon yang dibangun oleh Ratu Hatshepsut.
Ø  Kota Abu Simbel, dikota ini ditemukan bangunan kuil yang dibangun pada masa pemerintahan Raja Ramses II.
Ø  Kota Memphis dan Thebe, dikedua kota ini terdapat bangunan-bangunan istana yang sangat indah dan megah.

No comments:

Post a Comment