Zaman Kerajaan Mesir Pertengahan
Kerajaan Mesir
terpecah belah akibat terjadinya pertentangan dan persaingan antara kaum
bangsawan feodal. Persaingan dan pertentangan ini berhasil diatasi dan
dipersatukan oleh raja dari kerajaan Thebe yang bernama Firaun Sesostris III (± 1880 SM). Bahkan raja ini berhasil
memperluas wilayahnya kedaerah Nubia.
Firaun Sesostris
III berhasil memerintah kerajaan Mesir dengan baik. Perdagangan Mesir
dengan daerah-daerah disekitar Laut Merah
berkembang dan bertambah ramai, sehingga kesejahteraan rakyat meningkat.
Setelah masa pemerintahan Raja Sesostris III terdapat beberapa
raja terkenal yang pernah memerintah Mesir, diantaranya Firaun Amenemhet III (± 1800 SM). Namun,
setelah Raja Amenemhet III
meninggal muncul bangsa-bangsa Asia yang disebut bangsa Hyksos yang menyerang dan menguasai Mesir.
Bangsa Mesir tidak ingin dikuasai Bangsa Hyksos sehingga melakukan
perlawanan dipimpin Firaun
Ahmosis I dari Kerajaan Thebe. Bangsa Hyksos berhasil diusir dan ibukota Awaris direbut kembali.
Berdirilah Kerajaan Mesir Baru.
Di bawah pemerintahan Firaun Thutmosis III (1500-1447 SM) Babylonia, Assyria, Cicilia, Cyprus
tunduk dibawah kekuasaan Mesir. Berikut raja-raja Kerajaan Mesir Baru setelah
Thutmosis III meninggal:
·
Amenhotep II (1447-1420 SM), berkuasa menggantikan
Thutmosis III.
·
Firaun Thutmosis IV, ia menjalin persahabatan dengan Firaun
Mitanni dan Babylonia untuk mempertahankan wilayah kekuasaan Mesir yang luas.
·
Amenhotep IV, ia membawa kepercayaan yang bersifat
monotheis sehingga ditentang oleh para pendeta dari agama Amon yang bersifat
Polytheis. Untuk menghindari pertentangan, ia memindahkan ibu kota dari Thebe
ke Al Amarna.
·
Firaun Tut-Ankh-Amon, pada masa pemerintahannya
Kerajaan Mesir mengalami kemunduran dan terpecah menjadi kerajaan-kerajaan
kecil.
·
Firaun Haremheb, ia berhasil mempersatukan kembali
kerajaan-kerajaan Mesir yang telah terpecah belah.
·
Firaun Ramses II, ia memperluas Kerajaan Mesir hingga ke
wilayah Palestina. Ia juga mengalahkan bangsa Hittit yang mengacau di Asia Barat.
·
Firaun Ramses III, raja terakhir Kerajaan Mesir. Setelah
ia meninggal, Mesir mengalami kemunduran dan dikuasai bangsa asing.
Kepercayaan.
Masyarakat Mesir Kuno percaya dan memuja banyak dewa
(polytheisme). Dewa yang dipuja itu ada yang khusus milik masyarakat desa,
daerah atau kota, bahkan ada dewa yang dihormati oleh seluruh bangsa Mesir.
Dewa-dewa yang dipuja bangsa Mesir diantaranya:
ü
Dewa Osiris sebagai dewa tertinggi.
ü
Dewa Thot (dewa pengetahuan).
ü Dewa Anubis (dewa berkepala
anjing) sebagai dewa kematian.
ü Dewa Apis berwujud Sapi.
ü Dewa Ra (Dewa Matahari) dan
kemudian menjadi Dewa Amon-Ra (Dewa Bulan Matahari.
Peninggalan
Kebudayaan.
Pada awalnya huruf hieroglyph merupakan huruf gambar. Dari huruf
hieroglyph muncul tulisan baru yang disebut hierotis yang dipergunakan oleh
para pendeta Mesir untuk keperluan keagamaan dan huruf demotis yang
dipergunakan oleh rakyat.
a.
Tulisan Hieroglyph.
Hurup Hieroglyph itu dipergunakan terus menerus hingga
sampai abad ke-5 sesudah Masehi. Akan tetapi, karena kepercayaan masyarakat
Mesir ditindas bangsa Romawi, maka para pendeta tidak sempat lagi mempelajari
huruf hieroglyph sehingga akhirnya dilupakan oleh orang Mesir.
b.
Piramida
Kira-kira tahun 3000 SM, Raja-raja Mesir mulai membangun
piramida-piramida. Piramida yang paling besar adalah piramida Raja Chufu
(Cheops). Tinggi piramida mencapai 137 meter dan didepannya terdapat patung Sphinx.
c.
Ilmu Hitung
Pada awalnya masyarakat Mesir menggunakan ilmu hitung yang
sangat sederhana, khususnya penambahan dan pengurangan. Selanjutnya,
dikembangkan perkalian dan pembagian. Pengetahuan ilmu ukur (geometri) mereka
telah mencapai tingkat keahlian yang cukup mengagumkan. Kepandaian mereka dapat
dipergunakan untuk menghitung isi piramida, silinder dan bahkan isi dari belahan
bumi ini.
d.
Sphinx
Sphinx adalah patung seekor singa berkepala manusia yang
didirikan didepan sebuah piramida. Sphinx merupakan lambing kekuasaan dan
pemerintahan dari seorang raja Mesir yang dimakamkan pada piramida itu. Kepala
Sphinx merupakan lambang kebijaksanaan dan badan Sphinx merupakan lambang
kekuatan dari raja yang memerintah.
e.
Obelisk
Obelisk adalah sebuah tugu batu yang didirikan oleh
masyarakat Mesir untuk memuja Dewa Amon-Ra (Bulan-Matahari).
f.
Mummi
Mummi adalah mayat atau jenazah para raja atau bangsawan
yang diawetkan. Pembuatan mummi ini didasarkan pada kepercayaan masyarakat
Mesir bahwa jiwa orang yang telah meninggal akan tetap hidup terus dan berada
pada badan jasmaninya apabila badan jasmaninya tidak rusak.
g.
Kota-kota kuno di Mesir
Kota-kota kuno di Mesir sangat erat hubungannya dengan
kekuasaan raja-raja Mesir Kuno. Kota-kota tersebut diantaranya:
Ø Kota Gizeh, dikota ini terdapat bangunan
piramida yang terbesar dan terkenal, yaitu piramida Raja Cheops, yang memiliki
ketinggian 137 meter. Disamping itu ditemukan juga bangunan Sphinx dan bangunan
istana raja.
Ø Kota Deir el Bahri, di kota ini ditemukan
bangunan tempat pemujaan masyarakat Mesir seperti Kuil Dewa Amon yang dibangun
oleh Ratu Hatshepsut.
Ø Kota Abu Simbel, dikota ini ditemukan bangunan
kuil yang dibangun pada masa pemerintahan Raja Ramses II.
Ø Kota Memphis dan
Thebe, dikedua
kota ini terdapat bangunan-bangunan istana yang sangat indah dan megah.
No comments:
Post a Comment